Hama dan Penyakit Penting Tanaman Durian

00.33 Posted In Edit This 1 Comment »

HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN DURIAN

1. Hama

  1. Penggerek Batang dan cabang (Stem borer):

Zeuzera coffeae Ordo : Coleoptera, famili : Cossidae

Gejala Serangan

Gejala serangan hama ini adalah terdapatnya kotoran dan cairan berwarna kemerah-merahan dari bekas gerekan (lubang) yang diserang larva. Akibat gerekan larva menyebabkan distribusi hara dan air terganggu. Akibatnya bagian tanaman tersebut menjadi kering, daun-daunnya layu atau rontok dan akhirnya mati (Gambar 1A).

Morfologi/Bioekologi

Larva berwarna merah sampai coklat keunguan (Kalshoven). Larva menggerek ke dalam jaringan kayu pada batang dan cabang (dengan diameter lebih dari beberapa cm) (Gambar 1B). Ngengat aktif pada malam hari. Betina dapat meletakkan telur sekitar 1.000 butir.

A B
Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang/cabang (A) dan larva penggerek cabang (B).
Sumber : Ahsol Hasyim, 2004

Tanaman Inang Lain

Kapas, Kopi, Singkong.


Pengendalian

· Cara kultur teknis

- Menjaga kebersihan (sanitasi) kebun, terutama dari daun-daun yang kering

· Cara mekanis

- Menutup lubang gerekan hama dengan kapas yang telah diberi larutan insektisida

- Memotong bagian tanaman yang terserang 5 cm dari lubang gerekan dan dimus-nahkan.

· Cara kimiawi

- Menutup lubang gerekan hama dengan kapas yang telah diberi larutan insektisida

- Menginfus tanaman dengan insektisida sistemik, baik melalui batang maupun ujung akar.

  1. Kutu putih (Cacao mealybug)

Planococcus (=Pseudococcus) sp.

Ordo: Homoptera, Famili: Pseudococcidae

Gejala Serangan

Hama ini menimbulkan kerusakan secara langsung dengan mengisap cairan tanaman, dan pada tingkat kerusakan berat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman serta menim-bulkan kerontokan buah muda. Kotoran yang dike-luarkan kutu mengandung embun madu sebagai tempat hidup cendawan jelaga. Akibat serangan kutu putih menyebabkan pertumbuhan tanaman merana dan bunga maupun buah rontok.


Morfologi/Bioekologi

Kutu berbentuk oval dan pada bagian punggung terdapat garis-garis yang diselimuti lapisan lilin tipis. Nimfa muda sangat aktif bergerak dan bergerombol selama 4 minggu pertama (Gambar 2 A dan B). Nimfa menjadi dewasa setelah 37--50 hari. Sebanyak 270 embrio berkembang dalam tubuh induknya, tetapi yang berhasil menjadi dewasa hanya 30 ekor. Kutu jantan sangat jarang dijumpai. Kutu berkembang biak secara parthenogenesis (tanpa kawin). Masa peletakan telur selama 4--5 minggu.


A B

Gambar 2. Kutu putih pada cabang durian (A) dan pada buah durian (B).
Sumber : Ahsol Hasyim, 2004

Tanaman Inang Lain

Jeruk, anggur, kopi, kakao, kapok, dadap, sirsak, jambu biji, bunga kupu-kupu (Bauhinia sp.).

Pengendalian

· Cara kultur teknis

- Sanitasi kebun dari gulma dan tanaman inang lainnya

· Cara biologi

- Pemanfaatan musuh alami seperti semut hitam, dan cendawan parasit Empusa fresenii, predator Cryptolaemus montrouzieri (Coccinellidae) dan Leptomastidae abnormis (Encyrtidae).

- Pemanfaatan insektisida botani seperti larutan (ekstrak) umbi bawang putih dicampur cabai.

  1. Penggerek Buah (Fruit Borer):

Hama penggerek buah durian terdapat 2 jenis yaitu :

Tirathaba (=Melissablaptes, Mucialla) ruptilinea (Wkl). Ordo : Lepidoptera, Famili : Pyralidae dan Hypergea leprosticta, Ordo : Lepidoptera,

Famili : Noctuidae

Tirathaba (=Melissablaptes, Mucialla) ruptilinea (Wkl). Ordo : Lepidoptera, Famili : Pyralidae

Gejala Serangan

Hama Tirathaba ruptilinea dikenal sebagai perusak bunga dan buah. Larva merusak dengan memakan dimulai pada bagian tangkai bunga dan menggerek ke dalam. Larva menutupi bagian bekas gerekan dengan benang-benang yang dihasilkannya. Larva menjadi sangat aktif apabila diganggu.

Morfologi/Bioekologi

Ngengat mempunyai sayap depan kehijauan dan sayap belakang merah jingga (oranye). Larva berwarna coklat kehitaman. Telur diletakkan secara terpisah.

Tanaman Inang Lain

Kopi, durian, sorgum, tengkawang dan jarak (Ricinus)

Pengendalian

· Cara kultur teknis

- Sanitasi kebun dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terserang dengan cara membakar atau membenamkan ke dalam tanah

· Cara mekanis

- Memusnahkan buah yang terserang

· Cara biologi

- Pemanfaatan musuh alami antara lain lalat Tachinidae (Argyroplax basifulva), Venturia sp. (Ichneumonidae), Apanteles tirathabae (Braconidae) dan Telenomus tirathabae (Scelionidae).

  1. Hypoperigea leprosticta

Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae


Gejala Serangan

Hama H.leprosticta dikenal sebagai perusak buah. Larva merusak buah dengan melubangi dan menggerogoti buah (Gambar 3A dan 3C). Buah yang terserang berat menjadi busuk dan kadang-kadang berulat, dan akhirnya berjatuhan (rontok) (Gambar 3B).

A B C D

Gambar 3. Gejala serangan H. leprosticta pada biji durian (A), Kotoran yang dikeluarkan oleh larva (B),

Larva instar akhir (C) dan Ngengat (D) Sumber : Ahsol Hasyim, 2004

Morfologi/Bioekologi

Ngengat berwarna coklat tua dengan tanda bercak putih pada sayap (Gambar 3D).

Tanaman Inang Lain

Tidak ada

Pengendalian

Cara kultur teknis

- Sanitasi kebun dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terserang dengan cara membakar atau membenamkan ke dalam tanah

Cara mekanis

- Memusnahkan buah yang terserang

Cara biologi

- Pemanfaatan semut rang-rang untuk mengusir imago meletakkan telur.

  1. Kutu loncat

Allocaridara malayensis

Ordo: Famili: Psyllideae

Gejala Serangan

Pada umumnya kutu loncat menyerang bagian daun dengan cara mengisap cairan sel daun. Gejala serangan yang dapat diamati secara visual adalah adanya bintik-bintik berwarna kecoklat-coklatan pada daun hingga akhirnya ukuran daun mengecil (abnormal).

Morfologi/Bioekologi

Telur diletakkan dalam jaringan daun muda. Satu kelompok telur berjumlah 8--14 butir. Telur menetas selama 4--5 hari. Nimfa panjangnya kira-kira 3 mm.

Tubuh imago kutu loncat berwarna kecoklat-coklatan, yang diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya.

Tanaman Inang Lain

Belum diketahui

Pengendalian

Cara mekanis

- Memusnahkan daun yang terserang

Cara kultur teknis

- Menjaga kebersihan (sanitasi) kebun, terutama dari daun-daun yang kering

  1. Penggerek biji durian (Mudaria luteileprosa Holloway)

Gejala Serangan

Penggerek biji durian (the hole borer) merupakan hama utama pada perkebunan durian yang diusahakan secara luas. Diduga hama ini asalnya dari Malaysia kemudian tersebar ke Indonesia, Thailand dan daerah bagian timur lainnya. Kita tidak dapat menduga dari luar bahwa durian tersebut terserang oleh hama penggerek biji durian. Hama penggerek biji akan menurunkan kualitas durian dan bagian dari buah yang dimakan akan dikotori. Tidak diketahui bahwa durian telah terinfeksi oleh hama penggerek biji, baru diketahui pada saat buah tersebut telah dipanen atau pada saat larva telah keluar dari buah durian untuk membentuk pupa.

Morfologi/Bioekologi

Seekor Kupu-kupu dewasa dapat meletakkan telurnya sebanyak 100 butir. Telur diletakkan satu-satu pada buah yang masih muda di dekat tangkai batang. Larva yang menetas dari telur akan membuat lobang pada buah yang masih muda dan masuk kedalam buah menuju biji. Lubang yang dibuat sangat kecil dan sukar untuk dilihat dan pada saat buah makin membesar lubang tersebut akan tertutup. Perkembangan larva di dalam biji membu-tuhkan waktu sekitar 38 hari. Larva menggerek dan memakan biji serta kotoran yang keluar akan mengotori daging buah. Larva dapat hidup didalam biji sampai durian tersebut masak. Pada saat buah masak larva akan membuat lubang dengan diameter kira-kira sebesar 5.0-8.0 mm dan membentuk pupa di dalam tanah. Stadia pupa berlangsung lebih kurang 1 bulan. Ngengat (imago) dewasa dapat dapat hidup 7-10 hari dan dapat ditangkap dengan menggunakan perangkap cahaya.

Tanaman Inang Lain

Belum diketahui

Pengendalian

Cara kultur teknis

- Memusnahkan buah dan biji yang ter-serang.

Cara mekanis

- Membungkus buah durian dengan plastik transparan dan bagian bawahnya dilubangi agar air dapat keluar pada saat tanaman membentuk buah kira-kira 1,5 bulan atau 6 minggu setelah berbunga.

- Menggunakan perangkap cahaya berupa lampu neon yang berwarna putih untuk menangkap ngengat.

Cara kimiawi

- Menggunakan insektisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan Mentan pada saat tanaman telah selesai berbunga.

- Biji durian yang akan ditanam diseleksi terlebih dahulu, kemudian sebelum ditanam dicelupkan pada insektisida.

  1. Ulat Daun Marumba dyras

Gejala Serangan

Hama ini menyerang daun durian, baik daun muda maupun daun tua. Tanaman yang terserang biasanya akan gundul dan tinggal hanya tangkai daunnya saja (Gambar 4A). Hama ini bersifat eksplosif dan sangat rakus.

Morfologi/Bioekologi

Telur diletakkan pada bagian atas dan bawah daun, tangkai daun. Telur diletakkan secara berkelompok yang ditutupi oleh benang-benang berwarna putih. Telur menetas selama 5-7 hari. Larva panjangnya 3-5 cm, berwarna hijau kehitaman. Lama hidup pupa 18-200 hari apabila keadaan tidak menguntungkan untuk perubahan bentuk menjadi imago. Pupa berwarna coklat tua sampai hitam dan berada di bawah permukaan tanah di sekitar pertanaman. Ngengat berwarna coklat keabu-abuan (Gambar 4B). Pada siang hari ngengat bersembunyi di sela-sela daun dan aktif pada malam hari. Ngengat sangat responsif pada cahaya.


A B

Gambar 4. Imago Marumba dyras (A) Sumber : Yahoo.com dan gejala serangannya (B)
Sumber : BPTPH Sumut, 2003

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Tolong tanya ,bgmn mengatasi penyakit daun durian yg kering mulai dari pucuknya dan lama2 setengahnya dan akhirnya rontok, trims, iwan